Cara Bisa Santai di Ruangan Kamar Mandi

Advertisement
Seiring dengan berkembangnya teknologi desain, desain tiga dimensi (3D) mulai marak diminati. Tidak hanya untuk ruang formal sehari-hari, tapi desain 3D pun kian merambah ke ruang kamar mandi. Penerapan desain 3D ini mampu membuat Anda merasakan sensasi mandi di dalam laut bersama dengan ikan dan hiu bergigi tajam. Warna Cat Kamar Mandi

Pemilik Desain Interior General Object, Nadia Pramudita menuturkan konsep kamar mandi 3D masih terbatas penggunaannya. Menurutnya penerapan desain ini masih diaplikasikan beberapa kalangan saja seperti hotel dan kantor. "Belum banyak yang memakai ini (motif 3D). Biasanya kami hanya bekerja sama membuatkan desain untuk mural 3D-nya," katanya.

Nadia mengatakan meski penggunaan efek 3D di kamar mandi akan terlihat menarik, tetapi tetap harus berhati-hati dalam mengaplikasikannya. Paduan material dan ornamen harus serasi dan seimbang. "Jangan terlalu banyak menabrakan motif, atau memilih motif agar tidak terkesan norak. Harus tetap diselaraskan dengan konsep awal yang diinginkan," ujar Nadia. Gambar Kamar Mandi

Terdapat tiga bahan motif 3D yang dapat Anda terapkan dalam kamar mandi. Ketiganya yaitu, wallpaper, tegel atau ubin motif 3D, dan melukis 3D di dinding dan lantai kamar mandi. Selain itu yang tetap harus diperhatikan adalah pengaturan cahaya dan ventilasi. Motif 3D biasanya akan menimbulkan suasana yang penuh dan warna gelap.

Carmen Ejogo (42) punya cara untuk meredakan ketegangan, yaitu dengan bersantai di kamar mandi. Ya, kamar mandi adalah tempat favorit bagi artis pemeran Coretta Scott King, istri tokoh Martin Luther King, dalam film nominasi Oscar, Selma. Sehari saya bisa 3-4 kali berada di kamar mandi, ujar perempuan berkulit gelap ini saat diwawancarai Oprah Winfrey. Kamar Mandi Minimalis

Ada apa dengan kamar mandi? Bagi Ejogo, kamar mandi merupakan tempat untuk kontemplasi. Ia merasa punya waktu untuk diri sendiri. Dengan berendam di air, ia bisa merasakan tubuhnya lebih santai, apalagi jika dilumuri minyak lavender. Apakah ini terlalu berlebihan? He-he-he, kata Ejogo.

Artis Inggris ini diwawancarai Oprah untuk peran terbarunya dalam film Violet Grey setelah ia merampungkan Selma. Kepada Oprah, Ejogo mengatakan, persepsinya tentang kecantikan berubah dari waktu ke waktu. Dulu, saat masih berumur belasan tahun, saya memandang bahwa penampilan tubuh memiliki kekuatan. Sekarang tentu berbeda. Kekuatan seorang perempuan itu dilihat dari karakter dan apa yang ia ucapkan. Ketika saya melihat dua hal itu, terutama pada diri perempuan, sungguh sangat menarik, tutur Ejogo. Desain Kamar Mandi

Apa yang disampaikan Ejogo tentu terkait juga dengan perannya sebagai Coretta Scott King (1927-2006). Scott King merupakan penulis Amerika sekaligus aktivis dan pemimpin hak asasi manusia. Scott King membantu warga Afrika-Amerika untuk mendapatkan hak asasi manusia sejajar dengan warga kulit putih. Ia memimpin gerakan Hak Asasi Manusia pada era 1960-an di Selma, kota kecil di Alabama, Amerika Serikat.

Scott King yang juga penyanyi ini bertemu dengan Martin Luther King Jr yang berjuang pula untuk hak asasi manusia saat mereka kuliah. Keduanya lalu menikah dan memimpin pergerakan bersama. Kecerdasan dan keberanian Scott King inilah yang dipandang sebagai daya tarik perempuan di mata Ejogo.

Sudut pandang ini mendorong Ejogo untuk memilih peran. Hal ini sangat penting bagi saya agar bisa memberi contoh baik bagi anak perempuan saya, ujar Ejogo. Untuk mewujudkan itu, ia memilih menjauh dari pekerjaan atau situasi yang lebih mementingkan penampilan luar. Kejujuran menjadi kriteria Ejogo dalam memilih pekerjaan agar ia tidak terjebak pada perilaku sombong.
Advertisement